Pasca Pemecahan Rekor, Seniman Campursari Diminta Tak Melempem Lagi

03 June 2016

Pemecahan rekor Muri campursari 90 jam nonstop telah usai sejak Rabu (25/05/2016) lalu. Sebanyak  47 grup campursari tampil selama 5 hari non stop untuk memechkan rekor penampilan terlama., Namun demikian usainya mega konser ini diharapkan mennjadi pemacu para seniman untuk tetap berkarya dan menjaga eksistensi musik campursari.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, acara pemecahan rekor campursari di Gunungkidul ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Baik panitia maupun para penampil begitu memperhatikan detail dari semua aspek terutama aspek managerial, antusiasme warga, serta dalam tanda kutip pengabdian. Menurut Immawan, par seniman campursari Gunungkidul harus diadakan semacam acara sarasehan supaya nilai seni budaya meningkat. Ia khawatir setelah event ini, justru eksistensi dari musik campursari di Gunungkidul melempem lagi. Para senman harus menjaga keberlanjutan pengembangan campursari sehingga bermanfaat bagi masyarakat berkaitan dengan pariwisata hiburan.

"Mereka itu relawan, kalau dibayar tak kurang dari satu setengah miliar, " ungkap Imawan. Kamis (26/05/2016).

Sementara itu, seniman sekaligus inisiator acara, Cak Dikin menyatakan, dia berharap campursari di Gunungkidul berkembang dengan baik, harus ada penokohan yang menumbuh suburkan campursari sehingga bisa selalu eksis di jagat budaya dan kesenian.

"Seniman jngn pernah kacang lupa akan kulitnya, sehingga peradaban budaya itu selalu berkembang sesuai dengan dinamikanya," ujarnya.

Disinggung mengenai masalah rencana pembuatan rekor muri yang lebih spektakuler lagi, Cak Dikin belum bisa memastikan.

"Membikin rekor Muri seperti ini memang harus dipersiapkan secara matang baik dana, fisik dan segala sesuatunya harus siap," pungkas Cak Dikin.

 

fajar-risdiyanta

http://www.sorotgunungkidul.com/berita-gunungkidul-16921-pasca-pemecahan-rekor-seniman-campursari-diminta-tak-melempem-lagi.html