Cak Dikin, Sosok Sentral Di Balik Megakonser Campursari

31 May 2016

Kemeriahan acara megakonser seniman campursari memperingati HUT Kabupaten Gunungkidul yang ke 185 memang sangat kentara. Kehadiran puluhan grup campursari mampu menarik perhatian warga masyarakat Gunungkidul. Selama 2 hari penyelenggaraan sejak secara resmi dibuka pada Sabtu (21/05/2016), pagelaran ini begitu semarak dengan berbondong-bondongnya puluhan ribu warga masyarakat untuk menyaksikan konser campursari. Megakonser ini seakan melepaskan dahaga warga masyarakat Gunungkidul akan pentas campursari yang saat ini sudah mulai jarang digelar.

Di balik sukses acara ini, ada satu orang yang sangat berperan dalam menggagas hingga merealisasikannya. Dialah seniman kondang Cak Dikin. Ya memang Cak Dikin lah yang mempunyai ide dan gagasan awal pagelaran megakonser sekaligus pemecahan rekor MURI pentas campursari ini. Tak hanya itu, Cak Dikin jugalah yang menjadi pengumpul dana dari para donator sehingga acara yang menghabiskan dana ratusan juta rupiah ini bisa terselenggara secara mandiri.

“Bukan saya sendiri lah, ada banyak sekali teman-teman dan seniman yang juga berperan sangat besar, saya hanya memberikan ide awal saja,” ujar Cak Dikin merendah ketika ditemui sorotgunungkidul Minggu (22/05/2016) malam.

Ide awal penyelenggaraan acara ini menurut Cak Dikin adalah upaya mengembalikan kejayaan campursari ke daerah asalnya yaitu Gunungkidul. Sebagai aliran musik yang sudah menasional, tak bisa dipungkiri campursari merupakan gagasan dari sang maestro musik campursari, Manthous yang merupakan seniman asli Gunungkidul. Ia berpikir, untuk mewujudkan angan-angan tersebut, wajib digelar sebuah event yang spektakuler. Even spektakuler yang dimaksud adalah sebuah pagelaran campursari berlevel nasional yang diakui dan akan tercatat. Atas dasar inilah kemudian muncul ide untuk membuat rekor MURI untuk pentas campursari.

“Kalau mau buat yang spektakuler ya sekalian buat rekor,” beber dia.

Di luar dugaan, lontaran ide ini mendapatkan respon positif dari para kolega sesama seniman campursari yang langsung berkomitmen memberikan dukungan. Gayung pun bersambut lantaran sejumlah donator siap untuk memberikan sokongan dana guna terlaksananya ide besar itu.

Ditambahkan Cak Dikin, gelaran ini ia dan para seniman persembahkan khusus untuk almarhum Manthous. Menurutnya, Manthous merupakan pioneer yang hingga saat ini masih menjadi role model bagi seluruh seniman campursari. Tak hanya itu, Manthous juga banyak menggembleng para seniman campursari termasuk dirinya. Atas jasa besar tersebut, Cak Dikin menganggap sangat layak sang legenda mendapatkan penghormatan semacam ini.

“Mas Manthous adalah sang maestro campursari, dia merupakan penemu suatu embrio kebudayaan bangsa yang dilahirkan dari orang Gunungkidul," urainya. 

Sebagai informasi, pentas musik campursari secara resmi mulai digelar pada Sabtu (21/05/2016) malam kemarin di Alun-Alun Gunungkidul. Rencananya, konser yang melibatkan 45 grup musik campursari papan atas tersebut akan dihelat hingga Rabu (25/05/2016) mendatang sekaligus untuk menggenapi pagelaran 90 jam non stop dan memecahkan rekor MURI.

fajar-risdiyanta

http://www.sorotgunungkidul.com/berita-gunungkidul-16869-cak-dikin-sosok-sentral-di-balik-megakonser-campursari.html