18 April 2016
Meski belum diresmikan, kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran mulai menampakkan pesonanya. Salah satu faktor adalah pertunjukan air mancur menari yang mirip dengan Wonder Full yang ada di Marina Bay, Singapura.
berkesempatan menikmati suguhan tersebut lebih awal saat diundang menghadiri uji coba air mancur menari. Di antara embusan angin, air mancur bergerak meliuk-liuk berpadu dengan alunan lagu dan tata lampu warna-warni.
Paduan musik klasik karya Mozart nyatanya bisa berpadu apik dengan lagu Surabaya dan Jembatan Merah. Rangkaian lagu yang mengalun itu mampu menghanyutkan suasana di kawasan Jembatan Pantai Kenjeran yang berlokasi tak jauh dari kampung nelayan.
"Bagus. Saya pertama kali melihat Surabaya punya jembatan dan ada air mancur yang menari-nari," ucap Irfan Lana, salah seorang fotografer dari Komunitas Matanesia, sembari sibuk merekam sejumlah obyek lewat kameranya, Kamis, 7 April 2016.
Air mancur itu terletak di sebelah kanan pintu masuk Jembatan Pantai Kenjeran. Jika siang hari, lokasi tempat air mancur menari itu hanya terlihat sebagai dua kolam biasa.#
Air mancur itu merupakan fasilitas pendukung Jembatan Pantai Kenjeran yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru Surabaya. Selain air mancur, jembatan juga dilengkapi dua lift di sisi kanan dan kiri yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.
"Hari ini (Kamis malam) memang masih uji coba dulu jembatan taman hiburan Pantai Kenjeran ini, dengan beberapa fotografer komunitas di Surabaya," kata Kasubag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser.
Jembatan Pantai Kenjeran yang didesain menyerupai busur itu membelah garis Pantai Kenjeran. Jembatan itu menghubungkan Jalan Kenjeran menuju arah timur sampai ke Jalan Ir Soekarno (MERR) dan Jalan Laguna Surabaya.
Jembatan yang baru saja selesai proses pembangunannya itu memiliki latar pemandangan ke Selat Madura. Jika jembatan itu sudah dibuka untuk umum, berhentilah sejenak di anjungan. Di sana, Anda bisa mengabadikan momen matahari terbit sekaligus matahari terbenam.
Jembatan Kenjeran itu juga nantinya terintegrasi dengan Sentra Ikan Bulak (SIB) yang difungsikan sebagai kawasan wisata kuliner kampung nelayan. Saat ini Pemkot Surabaya sedang mempersiapkan infrastruktur dan mental warga kampung nelayan agar handal menyambut wisatawan.
Camat Bulak, Suprayitno, berharap keberadaan jembatan itu mampu mengangkat derajat ekonomi nelayan Kenjeran sekitar. Ia optimistis hal itu bisa terwujud karena akses wisatawan melewati tol itu tidak dipungut biaya alias gratis.
"Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung, secara otomatis mampu mengubah perekonomian nelayan menjadi lebih baik lagi," ujar Suprayitno.